KOLABORASI DENGAN TOKOH MUDA, HMJ-MPI KABINET HANDAYANI HADIRKAN KULIAH UMUM PENDIDIKAN SECARA ONLINE


HMJ  MPI  NEWS -  Pada situasi pandemi Covid-19 ini, Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan kuliah umum namun berhubung dengan peraturan pemerintah yang mewajibkan untuk meminimalisir kegiatan diluar rumah dan berkumpul maka HMJ-MPI Kabinet Handayani menyajikan sebuah kolaborasi  bersama  tokoh  pemuda yang ada di Indonesia  dengan bentuk kuliah umum yang berlangsung secara online.

Kuliah umum  kali ini bertemakan  “Dilema Usaha Pendidikan Menyikapi UU Cipta Kerja," kuliah umum berlangsung pada hari sabtu (21/11/2020). Kuliah umum yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam melalui layanan Video Conference Zoom Meeting dan live streaming youtube ini menghadirkan pembicara tunggal yakni Bapak. Dr. Rangga Almahendra, S.T., M.M P.hd., beliau adalah salah satu tokoh pemuda, direktur PPSK (Pusat Penkajian Strategik dan Kebijakan),  serta dosen pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Kegiatan kuliah umum Jurusan Manajemen Pendidikan Islam  dihadiri oleh 350 peserta baik dari kalangan mahasiswa, dosen, pelajar dan masyarakat unum  pada conference zoom meeting dan youtube. Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan  Indonesia Raya, lalu sambutan dari Ketua Jurusan, , Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan bidang  Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama  serta kata pengantar dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sekaligus pembukaan kegiatan kuliah umum.

Bapak. Dr. Irawan, S.Pd., M.Hum. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam menyampaikan, “Terima kasih kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang telah menyelenggarakan kuliah umum ini, alhamdulillah pada kuliah umum ini kita dapat menghadirkan pemateri yang luar biasa serta telah mempunyai banyak prestasi dan karya, tentunya pemateri dapat  memberikan banyak ilmu untuk kita," ujarnya.

Sedangkan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Fakultas tarbiyah dan Keguruan Bapak Drs. Mumu Abdurrahman, M.Pd, memberikan apresiasi kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang dapat menggelar kuliah umum ini. Selain itu beliau mengingatkan kembali akan fungsi dari mahasiswa. Salah  satu fungsi mahasiswa ialah social control, pembuatan kebijakan mengenai undang-undang cipta kerja kali ini selaras dengan fungsi mahasiswa .

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Ibu Prof. Dr Aan Hasanah, M.Ed. Memberikan kata pengantar sekaligus membuka kegiatan kuliah umum, beliau menyampaikan,  “Ada tiga hal penting yang perlu dimiliki mahaswiswa kali ini yaitu bagaimna kita memiliki karakter adaftif mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, yang kedua memiliki skill atau kompetensi dan yang trakhir literasi terutama literasi teknologi yang wajib dimiliki oleh mahasiswa, tentu pemateri pada kuliah umum kali ini sangat kompetensi sehingga perlu untuk diikuti oleh mahasiswa, semoga peserta baik mahasiswa, dosen, pelajar dan masyarakat umum dapat mengikutinya dengan sebaik mungkin,” papar ibu Aan.

Sebelum acara utama dimulai panitia menayangkan vidio mengenai dampak UU Cipta Kerja bagi pendidikan, moderator menyapa peserta kuliah umum serta memberi ruang kepada salah satu peserta dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk menyampaikan motivasi mengikuti Kuliah Umum ini, mahasiswa tersebut menyanpaikan, “Saya ikut kegiatan ini untuk mengetahui korelasi undang-undang cipta kerja dan dampaknya untuk dunia pendidikan," jelasnya.

Memasuki acara utama, pembicara menyapa para peserta dan memberikan pandangan umum mengenai UU Cipta Kerja. Pembicara menyampaikan bahwa sebenarnya tidak ada urgensi dalam negara untuk membuat dan mengesahkan UU Cipta Kerja yang dimana penghalang utama investasi di Indonesia ialah maraknya korupsi. Sedangkan untuk mendongkrak investasi ialah dengan meningkatkan kreativitas dan produktivitas masyarakat. Untuk menuju hal tersebut pemerintah harus dapat meningkatkan  pendidikan di Indonesia.

Dikhawatirkan UU Cipta Kerja ini tidak akan menjawab sulusi akan banyaknya pengangguran, bahkan justru akan memberikan dampak pada meningkatnya pengangguran karena robotisasi. Dimana perusahaan menggunakan alat industri daripada tenaga kerja. Sehingga beliau memberikan ultimatum kepada mahasiswa bahwa setelah lulus nanti jangan heran jika susah mencari kerja. Dimana kita harus meningkatkan kemampuan dan kreativitas untuk menjawab tantangan dunia kerja.

Pada saat ini pendidikan mulai mengarah pada komersialisasi, bahkan kampus-kampus mulai mencetak sarjana yang siap untuk bekerja, bukan untuk mencerdaskan anak bangsa. Sehingga mungkin ini mirip dengan politik etis yang pernah diterapkan kolonislisme di Indonesia yang tujuannya hanya untuk memenuhi dunia industri bukan untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Mahasiswa harus dapat memberikan perubahan dalam masyarakat, bahkan negara Indonesia merdeka adalah berkat perjuangan kaum Intelektual.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pada sesi ini peserta sangat antusias untuk mengajukan perntanyaan kepada pembicara.

Pada akhrinya pembicara menyampaikan agar mahasiswa ikut berperan dalam perubahan di masyarakat, mahasiswa harus menjadi penyeimbang ditengah-tengah siklus politik yang semakin tidak menentu, beliau perpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai platform digital sebagai media perubahan. Pendidikan akan dapat menjadi juru kunci perubahan zaman. (Irsad*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEPUTUSAN REKTOR UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Pelantikan & Upgrading HMJ MPI Kabinet Transformatif Periode 2024-2025

Internalisasi Core and Value ( INCOREVAL ) 2023